salurkan_bantuan


Cash for WorkBaznas Dompet Dhuafa Paska Banjir

Program Pasca Banjir

Ass wr wb,
Teman-teman.

Ketika banjir surut ternyata penderitaan saudara-saudara kita tak pupus. Sampah dan hilangnya alat produksi serta sarana kerja telah menjadi potensi untuk semakin memperparah taraf kehidupan mereka terutama korban dari kalangan miskin di jabotabek.

Baznas Dompet Dhuafa saat ini mendorong sebuah program dengan tajuk CASH FOR WORK. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak dan menggerakkan masyarakat agar dapat membantu para korban banjir, utamanya dari keluarga miskin yang bergerak di sektor informal agar dapat melakukan aktifitasnya kembali pasca banjir.

Program ini berupa aktifitas padat karya bagi masyarakat untuk membersihkan lingkungan dan fasilitas umum, memberikan bantuna peralatan kerja bagi sektor informal, serta bantuan peralatan bekerja bagi guru dan pekerja pendidikan.

Dengan pelaksanaan program yang terencana dan dikelola oleh unit LPM yang teruji untuk kegiatan seperti ini, pada tahap awal Program ini digulirkan dengan dana masyarakat sebesar Rp 300 Juta Rupiah. Tahap berikutnya akan dikembangkan dengan dana donatur dan CSR perusahaan.

Semoga ini dapat menggugah dan menginspirasi teman-teman untuk terus membantu korban pasca banjir di jabotabek.

Wass

Moh. Arifin Purwakananta
0818152007
purwakananta@dompetdhuafa.or.id

sumber: “Arifin Purwakananta” (purwakananta@dompetdhuafa.or.id)

AS Tambah Bantuan 100.000 Dolar untuk Korban Banjir

JAKARTA, SELASA — Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) menambah bantuan kepada korban banjir di Jakarta dan sekitarnya sebesar 100.000 dolar AS. Siaran pers Kedubes AS menyebutkan dana tambahan yang akan diberikan tersebut untuk membantu upaya peningkatan kebersihan, penyediaan air bersih, dan melindungi keseharan para korban banjir.

Dana tambahan bantuan tersebut akan diberikan kepada CARE, Catholic Relief Service (CRS), Mercy Corps, dan Muhammadiyah untuk membantu upaya pemulihan berkelanjutan di seluruh wilayah Jakarta.

Sebelumnya AS telah memberikan bantuan awal untuk membantu upaya penanganan tanggap darurat korban banjir senilai 100.000 dolar AS pada 2 Pebruari 2007. Selain itu, Departemen Pertahanan AS juga telah memberikan 5.000 dolar untuk kebutuhan medis sehingga jumlah total bantuan Pemerintah AS untuk musibah banjir mencapai 205.000 dolar AS.

sumber: http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0702/13/093201.htm

Laporan dari Den Haag
Belanda Bantu Korban Banjir Jakarta 1 Juta Euro
Eddi Santosa – detikcom

Agnes van Ardenne (sumber: cmo.nl)

Den Haag – Pemerintah Belanda menyiapkan bantuan 1 juta Euro untuk korban banjir di Jakarta dan sekitarnya. Menteri Agnes van Ardenne mengatakan hari ini, Selasa (6/2/2007).

“Belanda dan Indonesia merasa dekat satu sama lain. Masyarakat di sini (Belanda, red) ikut merasakan secara mendalam apa yang dialami penduduk Jakarta. Sebagai sahabat baik, sudah dengan sendirinya kami membantu Indonesia di mana Jakarta kini 75 persen terendam air,” demikian Menteri Kerjasama Pembangunan Agnes van Ardenne seperti diberitakan de Volkskrant mengutip ANP.

Ditambahkan Van Ardenne bahwa para korban sangat bergantung pada uluran bantuan untuk kebutuhan air bersih, makanan, dan obat-obatan.

“Adalah sangat penting bahwa uluran bantuan itu secepat mungkin mencapai sebanyak mungkin orang dan Belanda dalam hal ini siap mendukung otoritas Indonesia,” tegas Van Ardenne.

Van Ardenne sendiri telah memberitahukan perihal bantuan untuk para korban banjir Jakarta tersebut secara langsung melalui telepon kepada Menlu Hassan Wirajuda.

Bantuan setara Rp 11,7 miliar itu separuhnya akan dialokasikan untuk kebutuhan korban banjir, seperti bahan makanan, obat-obatan, pakaian, dan selimut. Paket ini akan dikirim melalui Rode Kruis (Palang Merah Belanda) dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Sisa separuhnya lagi dari bantuan akan dikirim melalui Organisasi Migrasi Internasional (IOM) untuk dibelanjakan perahu-perahu karet. Melalui IOM diharapkan perahu-perahu karet dapat disediakan secara lokal, sehingga para korban dapat memperoleh bantuan darurat dengan cepat. (es/es)

sumber: http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/06/time/213313/idnews/739041/idkanal/10, 06/02/2007 21:33 WIB

UNICEF aid reaches children and families affected by Jakarta floods

© UNICEF Indonesia/2007/Purnomo
Children carry hygiene kits distributed by UNICEF to flood victims in Jakarta.

By Suzanna Dayne

JAKARTA, Indonesia, 12 February 2007 – As torrential rains ease off and floodwaters begin to recede, thousands of people in Jakarta and surrounding areas are now returning to their homes.

Garbage trucks have been out in force on the capital’s streets for a huge clean-up, while relief supplies are rushed in to help devastated residents rebuild their lives.

UNICEF emergency supplies worth more than $150,000 are now being distributed to flood victims in Jakarta. At the peak of the flooding – the worst the city has seen in five years – more than 500,000 people were forced to abandon their homes. The floods also paralyzed most of the city, inundating roads and cutting off clean water supplies, telephone lines and electricity.

© UNICEF Indonesia/2007/Purnomo
A woman receives UNICEF hygiene kits at a temporary shelter for flood victims in Bukit Duri, Jakarta.

Access to safe water

One of the relief effort’s top priorities is providing safe water.

“Many people have not had access to safe water for a week and we are concerned that the lack of safe water could lead to an outbreak of diseases among children,” said UNICEF Representative in Indonesia Gianfranco Rotigliano.

To prevent the spread of waterborne diseases to the youngest children, UNICEF has urged communities not to distribute infant formula to flood victims, as many families do not have easy access to clean water or means to purify it.

To meet the huge demand for drinking water, 30 collapsible bladders will be strategically placed at different locations, providing enough water to meet the daily needs of some 240,000 people. In addition, UNICEF will distribute 5,000 jerry cans (for carrying potable water), 2,500 bottles of water purification liquid and 72 bottles of water purification tablets to families affected by the disaster.

Following a request from the Indonesian Government, UNICEF is handing out more than 8,300 hygiene kits as well. Designed to provide basic hygiene necessities for a family of five, each kit includes a plastic bucket, sarong, towel, toothpaste, soap and washing powder.

© UNICEF Indonesia/2007/Purnomo
Residents of Jakarta, along with Indonesian police, clean the city streets after floodwaters have receded.

Fear of disease

In many areas of Jakarta, the floods left behind layers of mud and garbage. There are fears that disease could spread as people stay in cramped emergency shelters or move back into houses lacking safe water, plumbing and electricity. Local health workers say tens of thousands of people have already been treated for a variety of flood-related conditions such as diarrhea and skin rashes.

Working with the government, UNICEF plans to launch an immunization campaign in which children affected by the disaster will receive protection against polio and measles, and vitamin A supplements to boost their immune systems.

The agency will also work with the government to assess the damage to more than 14,000 schools inundated by the floods.

sumber: http://www.unicef.org/infobycountry/indonesia_38287.html

Source: Australian Agency for International Development (AusAID)

Date: 09 Feb 2007
Save Australia increases assistance for Jakarta flood relief
AA 07 05

Australia will boost its emergency relief for people impacted by Indonesia’s floods to $250,000, Parliamentary Secretary for Foreign Affairs, Greg Hunt, announced today.

Mr Hunt said Australia will provide $100,000 in emergency food aid for the survivors of the Jakarta floods.

On Monday, the Parliamentary Secretary announced an initial $150,000 for emergency food parcels and hygiene kits being delivered through the Indonesian Red Cross.

‘This new contribution will allow the rapid delivery of food aid in the form of high-energy biscuits and noodles to thousands of flood victims in Jakarta,’ Mr Hunt said.

‘It is expected the food aid, provided through the World Food Programme, will be distributed over the next 24 hours.’

‘Australia has now contributed a quarter of a million dollars towards the relief effort for hygiene kits, food, water and sleeping mats.

‘While waters are receding in some areas, there was has been further heavy rain and 75 per cent of Jakarta remains affected by flooding.

‘Yesterday Indonesian Ministry of Health officials put the number of people displaced by the floods at 400,000, with up to 50 people dead. Numbers of displaced are expected to fall as people begin returning to their homes.

‘Local forecasts predict continuing rain. Australian Embassy officials are in close contact with the Government of Indonesia and international donors on emerging needs resulting from the flooding.

‘No information has been received on any Australian casualties and the Australian Government continues to monitor the situation,’ Mr Hunt said.

Media contacts:

John Deller (Mr Hunt’s office) 0400 496 596
AusAID Public Affairs 0417 680 590

sumber: http://www.reliefweb.int/rw/rwb.nsf/db900SID/LSGZ-6YCCQM?OpenDocument&RSS20=18-P

Bagi-bagi Duit ke Korban Banjir, Bang Yos Dikritik
Syarif Hidayatullah – detikcom

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menjanjikan memberikan dana Rp 1 miliar untuk tiap kelurahan yang terkena banjir. Namun Komisi B DPRD Jakarta menilai sumber dana bantuan untuk rehabilitasi fisik bangunan pascabanjir menyalahi peruntukan.

Sebaiknya dana tersebut diambil dari cadangan Pemprov DKI, bukan dari pos Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) karena dana PPMK tidak untuk pembangunan fisik.

Hal ini disampaikan Sekretaris Komisi B Nurmansyah Lubis kepada wartawan di gedung DPRD ruang Komisi B, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2007).

“Gubernur seharusnya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan DPRD. Jangan asal buat keputusan populis. Kalau mau, pakai dana cadangan Pemprov saja,” kata Nurmansyah.

Nurmansyah menjelaskan, dana PPMK dianggarkan 90 persen untuk pembangunan ekonomi dan 10 persen untuk pembangunan sosial masyarakat.

“Dalam waktu dekat, kami akan memanggil Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) untuk membicarakan soal penggunaan dana PPMK ini,” ujar Nurmansyah.(mly/nrl)

sumber: http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/12/time/144459/idnews/741143/idkanal/10, 12/02/2007 14:44 WIB

Korban Banjir Dapat Beras Gratis Selama 2 Bulan
Fitraya Ramadhanny – detikcom

Jakarta – Pascabanjir masyarakat berhadapan dengan kesulitan bahan pangan. Pemerintah siap menggelontorkan beras gratis untuk dua bulan ke depan.

“Dengan asumsi 300 ribu pengungsi kali 10 kg untuk 2 bulan, maka ada 6 ribu ton beras,” terang Menko Kesra Aburizal Bakrie usai rapat kabinet terbatas soal penanganan pascabanjir di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2007).

Untuk daerah lain di luar Jakarta, Dolog sudah menyiapkan beras untuk bencana sebanyak 100 ton di setiap kabupaten dan kota.

“Jika dirasa kurang, pemda bisa mengambil beras dari Depsos. Beras ini diberikan gratis,” tambah menteri yang biasa dipanggil Ical tersebut.

Depsos masih memiliki cadangan beras untuk korban bencana sebanyak 230 ribu ton. Jumlah pasti yang akan diberikan untuk korban banjir masih menunggu data Satkorlak yang masih berkoordinasi dengan Bakornas.(ana/nrl)

sumber: http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/12/time/145619/idnews/741151/idkanal/10, 12/02/2007 14:56 WIB

Rekap Operasi Bantuan Markas Pusat PMI – Banjir Jakarta (per 12 Februari 2007)

Rekap Operasi bantuan yang telah dilakukan
oleh Markas Pusat PMI pada bencana banjir di Jabodetabek
(per 12 Februari 2007) :

Selasa, 6 Februari 2007
Pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis bagi 500 pengungsi di Kecamatan Cengkareng

Rabu, 7 Februari 2007
Pelayanan Kesehatan bagi 650 pengungsi bekerja sama dengan Danamon Peduli serta distribusi bantuan di Kecamatan Batu Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Distribusi bantuan berupa 3000 lembar sarung, 1000 hygine kit, 1000 tikar, 1000 paket makanan dan 6 rol plastik sheet.

Mengirimkan dua tangki air berkapasitas 5000 liter ke wilayah Jakarta Utara yang berlokasi RS Islam Sukapura, dan tangki berkapasitas 7000 liter kepada pengungsi

Bantuan untuk korban banjir di Desa Kutamapel, Karawang terdiri dari 1.000 hygiene kit (peralatan kesehatan), 3.000 selimut dan 6 rol plastic, 1.000 tikar dan 1.000 paket makanan.

Kamis, 8 Februari 2007
42.000 liter air didistribusikan ke lokasi pengungsian wilayah Pesing (Kelurahan Kedoya Selatan, Kedoya Utara, Wijaya Kusuma, Kedaung Kali Angke), 3000 liter di Kabupaten Bekasi, 16.000 liter di Karawang, dan 8000 liter di Cipinang Besar Selatan dan Cipinang Besar Utara. Dioperasikan oleh 4 truk air dan 15 water bladder.

Pelayanan kesehatan gratis 350 pengungsi di Desa Muara, Dusun Pelelangan Kecamatan Blanakan, Subang, Jawa Barat dengan mengerahkan 1 satu unit ambulance, 3 dokter dan 8 paramedis dari RS PMI Bogor.

Mendistribusikan bantuan darurat berupa 700 dus, sarung 2100 lembar, tikar 700 lembar, dan food pack 1000 dus kepada 1300 pengungsi di Kecamatan Blanaka.

Jumat, 9 Februari 2007
Kembali mendistribusikan 36.000 liter air di wilayah Kabupaten Karawang, Bekasi, Tangerang, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

Membagikan 1000 paket makanan, 1000 lembar tikar, 3000 sarung di lokasi pengungsian di Balai Latihan Kerja (BLK), Pondok Arum, Karawaci Tangerang. Pelayanan kesehatan kepada pengungsi dilakukan di Mesjid Al Mutaqin, Perumahan Regensi Kabupaten Tangerang.

Sabtu, 10 Februari 2007
Pelayanan kesehatan bersama Bank BCA di wilayah Cipinang Besar Utara Jakarta Timur. Mengerahkan 3 dokter dan 8 paramedis serta 1 unit ambulans.

Minggu, 11 Februari 2007
Penyemprotan desinfektan di Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (11/2). Penyemprotan desinfektan di kelurahan ini dikonsentrasikan di tiga titik yaitu RW 03, RW 06 dan RW 07. Dalam kegiatan ini PMI menerjunkan 20 relawan dan 10 alat semprot serta menargetkan 500 rumah mendapatkan penyemprotan desinfektan.

37.000 liter air siap minum ke Cilincing (15.000 lt), RS. Sukapura, Jakarta Utara (7000 lt), Benhil dan Karet Tengsin (15.000 lt), serta 24.000 lt di 6 desa, Karawang.

1000 dus hygiene kit, 3000 sarung, 1000 food pack, paket obat-obatan, 1 set perlengkapan dapur umum untuk PMI Jawa Barat.

Senin, 12 Februari 2007
Pembagian 1500 paket School Kit (Perlengkapan Sekolah) di SDN 14 Kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makasar Jakarta Timur.

Keterangan :
Selain bantuan di atas PMI melalui cabang-cabangnya juga melakukan kegiatan bantuan berupa evakuasi, dan membuka 24 posko Dapur Umum yang menyediakan kurang lebih 40.000 bungkus nasi setiap harinya untuk wilayah DKI Jakarta.

sumber: virgina veryastuti (virghien@yahoo.com)

PascaBencana
Air Bersih dan Pengobatan untuk Korban Banjir

Jakarta, Kompas – Ikatan Dokter Indonesia lewat Posko Kesehatan IDI Peduli mengupayakan distribusi air bersih bagi masyarakat, sekaligus memberikan pelayanan kesehatan.

Menurut Ketua Purna PB IDI Farid Anfasa Moeloek di Sekretariat PB IDI di Jakarta, Sabtu (10/2), pendistribusian air bersih merupakan kerja sama PB IDI dengan Lapi/ITB, Dharma Wanita, dan Kodam Siliwangi. Lapi/ITB menyerahkan pengoperasian dua mobil pengolah air bersih kepada PB IDI.

Hari Senin pekan lalu, satu mobil ditempatkan di Jalan Sultan Agung di tepi Kali Manggarai, Jakarta Selatan, dan satu lagi di Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi. Hari Rabu, mobil dipindahkan ke Kalimalang di dekat Universitas Borobudur, Jakarta Timur, dan ke Jalan Inspeksi Kali Sunter, Jakarta Utara.

Pendistribusian air dilakukan dengan mobil tangki Dinas PU dan Dinas Pertamanan. Selain itu, sejumlah reservoir air juga ditempatkan di sejumlah wilayah untuk memudahkan warga mengakses air bersih. Di antaranya di depan Stasiun Manggarai, Jalan Danau Limboto Bendungan Hilir, Jalan Kebon Baru, Kodim Semper, RS Islam Sukapura Semper, Rumah Zakat dekat RS Hermina Jatinegara, dan Jalan Sungai Cisandarung.

Terkait pelayanan medis, Ketua Komite Penanggulangan Bencana PB IDI, Rosita Rivai, menyatakan bahwa PB IDI mendapat dukungan dari Bakornas LKMI-HMI, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia, dan mahasiswa FK UMJ dalam mengoperasikan 26 posko kesehatan yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, serta Jawa Barat.

“Beberapa anggota masyarakat, perusahaan swasta nasional, dan LSM mendukung PB IDI dalam menyalurkan bantuan berupa obat-obatan, makanan, susu bayi, dan air minum dalam kemasan, selimut,” tutur Rosita.

Hari Sabtu lalu, Singapore Technologies Telemedia menyerahkan sumbangan berupa cek senilai Rp 150 juta untuk mendukung kegiatan PB IDI. Sejumlah anggota Singapore Medical Council juga menyumbang dalam bentuk selimut dan obat-obatan.

Masyarakat yang memerlukan bantuan atau hendak menyerahkan bantuan bisa menghubungi dokter Rosita Rivai (0811934815), dokter Yeni (08129989871), dokter Arjuna Sakti (08164802630), dan dokter Hasnah Siregar (0816824084). (atk)

sumber: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0702/12/humaniora/3308242.htm, Senin, 12 Februari 2007

10.000 Kompor Gas Siap Dibagikan ke Korban Banjir

Jakarta (ANTARA News) – Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama PT Pertamina (Persero) siap memberikan bantuan 10.000 kompor gas elpiji dan tabung beserta isinya kepada rumah tangga korban banjir di wilayah Jabodetabek.

“Baru saja saya tadi kontak dengan Pertamina, dan mereka katakan sudah siap 10.000 kompor gas elpiji bertungku satu dan tabung beserta isinya untuk diberikan kepada masyarakat korban banjir secara cuma-cuma,” kata Menteri Negara BUMN, Sugiharto, di sela-sela acara aksi pembersihan lokasi banjir oleh BUMN Karya di kawasan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Minggu.

Ia mengatakan, pemberian bantuan kompor gas elpiji dan tabung beserta gasnya itu dilakukan selain untuk membantu para ibu rumah tangga yang kehilangan alat memasaknya akibat banjir, juga untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah mengenai program konversi pemakaian minyak tanah ke gas elpiji.

“Jadi kita akan prioritaskan pemberian kompor gas elpiji dan tabungnya secara cuma-cuma kepada ibu rumah tangga yang memang tempat tinggal beserta isinya rusak dan hilang karena banjir,” katanya.

Mengenai kapan waktu penyaluran kompor gas elpiji dan tabungnya tersebut, Sugiharto mengatakan saat ini Pertamina sedang menyiapkannya dan pihak Kemeneg BUMN akan melakukan formulasi bagaimana cara pendistribusiannya.

“Kita akan formulasikan dulu bentuknya paling cepat hari Selasa (13/2) besok, dan setelah itu akan kita lakukan pemetaan agar pembagian merata di setiap wilayah banjir di Jabodetabek, dan tentunya secara bertahap akan bertambah. Ya paling cepat Insya Alloh minggu depan akan kita realisasikan,” katanya.

Mengenai biaya distribusi dan sosialisasi untuk penyaluran 10.000 kompor gas dan tabung beserta isinya itu ke rumah tangga korban banjir secara cuma-cuma, Sugiharto mengatakan pihaknya pun akan melakukan koordinasi bersama Bank Mandiri, Bank BNI dan bank BUMN lainnya.

“Kita akan lakukan koordinasi dengan bank-bank BUMN untuk membantu membiayai distribusi dan sosialisasi pemberian bantuan kompor gas elpiji dan tabung serta isinya itu hingga rumah tangga pun akan mendapatkannya secara cuma-cuma,” katanya

“Pada dasarnya pada saatnya nanti program konversi minyak tanah ke gas elpiji itu dimulai, pemerintah juga akan memberikan kompor gas elpiji, tabung gas beserta isinya itu secara cuma-cuma,” katanya.

Sugiharto menambahkan untuk pendistribusiannya pun, pihaknya akan mengundang Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan.(*)

Copyright © 2006 ANTARA

sumber: http://www.antara.co.id/seenws/?id=52915, 11 Februari 2007 17:45

Muslim Aid Inggris Bantu Korban Banjir Jakarta

Jakarta (ANTARA News) – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/NGO) asal London, Inggris, Muslim Aid menjadi donatur pertama yang menembus kawasan paling terisolir akibat banjir yang menerjang di Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Timur.

“Sejak pertama banjir, kami belum mendapat bantuan apapun termasuk dari pemerintah. Dan ini pertama kali bantuan datang ke sini dari Muslim Aid,” kata warga Kampung Melayu Kecil V kelurahan Poncol, Jakarta Timur, Dedi (47), kepada ANTARA News, di Jakarta, Minggu.

Pada kesempatan itu NGO Muslim Aid memberikan bantuan alat-alat kebersihan, generator set untuk menyedot lumpur sisa banjir, logistik, dan uang tunai untuk rehabilitasi komplek sekolahan, SD dan SMP Perguruan Rakyat II di kawasan tersebut.

Country Director dan Koordinator Muslim Aid Asia Tenggara, H. Fadlulah Wilmot, mengatakan, pihaknya akan selalu berupaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang paling membutuhkan.

“Ini bentuk keprihatinan dan sebagai perwujudan misi kami untuk kemanusiaan tanpa memandang latar belakang orang yang dibantu,” kata pria asal London, Inggris, itu.

Banjir yang menerjang Jakarta sejak Jumat (2/2) mengisolir kawasan Kampung Melayu Kecil V RT12/10 Poncol, Jakarta Timur.

Akibatnya sebanyak 400 kepala keluarga terperangkap hingga lebih dari lima hari dan sulit diakses pihak yang akan memberikan bantuan.

Genangan air rata-rata mencapai atap plafon rumah atau sekitar dua meter sehingga warga menyelamatkan diri dengan berdiam di atap-atap rumah yang paling tinggi.

Kompleks sekolah di kawasan tersebut yang merupakan satu-satunya tempat menuntut ilmu di wilayah itu, yaitu SD dan SMP Perguruan Rakyat II hancur total.

“Yang tersisa tinggal pagar dan tembok, semua dokumen, ruang kelas, dan peralatan lainnya hancur,” kata Kepala Sekolah SMP Perguruan Rakyat II, Adirja H.

Air di kawasan itu telah surut sejak dua hari lalu tetapi yang kini menjadi masalah adalah timbunan lumpur yang dalam bahkan hingga mencapai batas pinggang orang dewasa di titik-titik tertentu.

Selain itu, sampah yang menggunung menjadi masalah lain yang mengganggu.

“Listrik di sini masih padam dan kami juga kesulitan air bersih,” kata salah satu warga Mulyono (53).

Menurut rencana Muslim Aid akan terus membantu pemulihan kawasan itu terutama rehabilitasi sekolah.

“Sekolah harus diutamakan karena meski bagaimanapun pendidikan untuk anak-anak harus tetap berjalan,” kata Wilmot.

Selain di Kampung Melayu, Muslim Aid juga menjadi salah satu pelopor dan penembus bantuan di titik-titik lain, yaitu di Bekasi dan Bintaro.

MuslimA Aid merupakan NGO yang berpusat di London, Inggris, dan mempunyai misi untuk menuntaskan kemiskinan dan membantu pemulihan di daerah yang tertimpa bencana atau rawan konflik.(*)

Copyright © 2006 ANTARA

sumber: http://www.antara.co.id/seenws/?id=52929, 12 Februari 2007 0:15

Depsos Santuni Korban Meninggal Banjir

Jakarta (ANTARA News) – Depsos akan memberikan santunan Rp1 juta kepada ahli waris korban meninggal akibat bencana banjir, sementara itu Posko banjir Depsos akan ditutup Selasa (13/2) karena dinilai genangan air di wilayah banjir sudah surut.

Demikian hasil rapat evaluasi penanggulangan bencana untuk membantu Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di Departemen Komunikasi dan Informatika Jakarta, Minggu malam.

Rapat yang dipimpin oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Syamsul Ma`arif Kelahar di Departemen Komunikasi dan Informatika itu juga menyatakan bahwa Depsos akan tetap menyalurkan bantuan berupa beras dan mie instan bagi wilayah banjir yang membutuhkan, demikian siaran pers Departemen Komunikasi dan Informatika.

Sedangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengucurkan bantuan dana sebesar Rp1 miliar untuk setiap kelurahan yang menjadi korban banjir, melalui dana Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) 2007.

“Bantuan saya kucurkan Rp1 miliar untuk setiap kelurahan melalui dana PPMK tahun ini,” kata Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, saat mengunjungi rehabilitasi pasca banjir di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu.

Menurut Sutiyoso, nantinya yang akan menilai siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan dari dana PPMK senilai Rp1 miliar tersebut, ditentukan oleh masing-masing dewan kelurahan (dekel) mengingat mereka yang lebih tahu kondisi masyarakatnya sendiri.

Ia mengingatkan bantuan itu akan diberikan kepada rumah-rumah yang legal saja, demikian pula halnya dengan kelurahan yang tidak terkena banjir maka jangan menggunakan dana bantuan itu. “Tentunya rumah-rumah legal saja, yang akan mendapatkan bantuan,” katanya.

Saat ini menurut Laporan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta korban jiwa akibat banjir mencapai 48 orang. Sedangkan Bakornas Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (PBPP) Minggu Malam (11/2) melaporkan jumlah pengungsi di Jakarta saat ini 58.603 jiwa berkurang dibanding hari sebelumnya yang mencapai 77.193.

Bakornas PBPP juga melaporkan bahwa genangan air di Jakarta telah hilang dan tinggal sampah sisa banjir. (*)

Copyright © 2006 ANTARA

sumber: http://www.antara.co.id/seenws/?id=52932, 12 Februari 2007 2:55

Direct Relief International Responds to Flooding in Jakarta
09 Feb 2007 17:04:00 GMT
Source: Direct Relief International (DRI) – USA

Direct Relief International is compiling a shipment for partner CHF International who is assisting the Indonesian Red Crescent, to be sent out on Friday in response to the flooding in Jakarta, Indonesia.

The aid, worth $280,550 (wholesale), contains basic antibiotics, rice-based oral rehydration salts, wound dressings and anti-fungals, all of which were specifically requested by CHF. These supplies will be necessary to combat water-borne diseases brought on by flooding such as typhoid fever, diarrhea, and various skin conditions.

According to Reuters, the floods in Jakarta have killed 57 people and more than 250,000 are still displaced from their homes, many sheltering under flyovers or in plastic tents near graveyards.

Direct Relief will airlift the aid to Jakarta without charge by FedEx, with which Direct Relief has a longstanding partnership in responding to humanitarian medical needs for over 16 years.

Direct Relief has extensive experience responding to disasters in Indonesia, including the Indian Ocean tsunami of December 2004 and Yogyakarta earthquake of May 2006.

sumber: http://www.alertnet.org/thenews/fromthefield/219816/117104085133.htm

Janji Bang Yos, Bantuan Rp 1 M untuk Kelurahan Korban Banjir
Syarif Hidayatullah – detikcom

Jakarta – Pasca banjir, Pemprov DKI jakarta menyiapkan dana Rp 1 miliar untuk tiap kelurahan yang terkena banjir. Janji tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso

“Pemda akan memberi bantuan senilai Rp 1 miliar dari anggaran Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pemda DKI untuk korban banjir,” janji Bang Yos di sela-sela kunjungan kerja bakti massal di Jl Petamburan 2, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2007).

Dana itu akan disalurkan ke setiap kelurahan sebagai dana Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) yang dikelola dewan kelurahan setempat.

Namun bagi penduduk di permukiman yang tergolong ilegal, seperti di bantaran kali, harus siap gigit jari. Mereka tidak akan mendapatkan dana tersebut. Bang Yos menegaskan, bantuan hanya untuk wilayah kelurahan yang terkena banjir, permukiman ilegal tidak akan dapat.

“Supaya masyarakat tahu, dana itu tidak untuk rumah-rumah yang menyalahi aturan atau tidak legal,” tegasnya.(gah/ana)

sumber: http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/11/time/113626/idnews/740753/idkanal/10
11/02/2007 11:36 WIB

Cari Simpati, PD Bagi Bantuan dan PKS Gelar Pasar Murah
Muhammad Nur Hayid – detikcom

Jakarta – Musibah banjir yang melanda Jakarta betul-betul dimanfaatkan partai politik mencari simpati. Kali ini giliran Partai Demokrat melalui kaki tangannya di DPR. Sumbangan yang diberikan oleh Fraksi Partai Demokrat (FPD) berupa sembako, selimut, seragam sekolah, buku, obat dan paket mainan anak-anak senilai Rp 200 juta.

“Kita turut simpati atas musibah yang melanda warga jakarta, semoga bantuan yang tidak seberapa ini dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari warga,” kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarief Hassan saat dihubungi detikcom, Minggu (11/2/2007).

Syarief yang mengaku sedang membagikan bantuan di daerah Kampung Melayu ini mengatakan, antisipasi banjir di masa mendatang harus dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan penyelesaian proyek Banjir Kanal Timur (BKT) atau perluasan daerah resapan air di hulu dan hilir sehingga air hujan dapat ditampung.

“Pembangunan danau-danau kecil juga sangat baik untuk menjadi penampung air, selain perbaikan daerah resapan air, ” tambahnya.

Menurut anggota FPD lainnya, Angelina Sondakh, sumbangan ini akan dibagikan di 5 titik. Titik tersebut yaitu daerah Pancoran, Kampung Melayu, Pengadegan (Jakarta Selatan), sekitar fly over Jakarta Utara, dan di Petamburan.

“Ini bentuk kepedulian kami terhadap warga Jakarta yang menjadi korban banjir,” kata Angie yang mengaku sedang bersama kekasihnya Adjie Massaid membagikan bantuan di Kampung Melayu.

Upaya menarik simpati juga dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hari ini. Cukup membayar Rp 1.000, warga korban banjir di wilayah Kalibata bisa memboyong 1 kg beras, 1 kg gula pasir, 5 bungkus mie instan, dan 3 sachet teh celup. Bahkan untuk lebih menarik massa, artis pun didatangkan. Terbukti, Anjasmara, Dedy Miswar, Rano Karno, dan Dedy Mizwar langsung diserbu warga untuk sekedar melihat dari dekat.(gah/ana)

sumber: http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/11/time/121735/idnews/740756/idkanal/10
11/02/2007 12:17 WIB

« Laman SebelumnyaLaman Berikutnya »